Nafasku memburu. Rasanya jantungku mau pecah, tapi ku hardik kakiku agar terus berlari. Kupandang bumi didepan, masih terlihat bukit pasir di temani samudra pasir menghampar.
” Berapa jauh lagi aku mesti berlari? di mana kampung itu?” tanyaku sambil mengusap peluh di dahi. Baca lebih lanjut
Filed under: Hitomi no Juunin | Tagged: Aku, The... | Leave a comment »